Archive for October 2014
1 BAHASA INDONESIA
“ALINEA”
Disusun Oleh :
Kelompok 2
Erick Bashir(12112525)
Kasman Wicaksono (14112041)
Maria Ulfa (14112431)
Rama heriance(15112909)
Rani Anggraeni (16112023)
Riri Rizabil (16112442)
KELAS 3KA13
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
DAN TEKNOLOGI INFORMASI
Universitas Gunadarma
.
Latar Belakang
A.
Pendahuluan
Berbicara mengenai sebuah tulisan,
baik tulisan yang berupa karangan pendek maupun panjang, kita harus berbicara
mengenai beberapa hal di sekitar tulisan tersebut. Pertama adalah topik yang
menjadi isi tulisan. Kedua adalah struktur pengorganisasian tulisan. Kemudian,
menyusul pengisian struktur tulisan (bab, subbab, dan alinea).
Inti pembicaraan tulisan ini
hanyalah sedikit dari sekian masalah di sekitar karangan, yaitu pemakaian
alinea dengan segala aspek-aspeknya. Misalnya, pengertian serta fungsi alinea,
unsur-unsur , ciri-ciri dan macam-macam alinea. Agar menjadi tulisan yang
terstruktur dan baik dalam sebuah tulisan.
2.
Pembahasan
A.
Pengertian
Alinea disebut juga paragraf. Kata paragraf
diserap dalam bahasa Indonesia dari bahasa Inggris paragraph, sedangkan alinea
diserap dari bahasa Belanda dengan ejaan yang sama. Kata alenia bahasa Belanda
itu sendiri berasal dari bahasa latin a lenia yang berarti ‘mulai dari baris
baru’. Adapun bahasa Inggris paragraph berasal dari bahasa Yunani para yang
berarti ‘sebelum’ dan grafein yang berarti ‘menulis; menggores’. Pada mulanya
paragraf atau alenia tidak dituliskan terpisah dengan mulai garis baru seperti
yang kita kenal sekarang, tetapi dituliskan menyatu dalam sebuah teks dengan
menggunakan tanda sebagai ciri awal paragraf (Sakri 1992:1).
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,
Edisi ke-3, dari terbitan Departemen Pendidikan Nasional tertera penjelasan
bahwa alinea adalah bagian wacana yang mengungkapkan suatu pikiran yang lengkap
atau satu tema yang dalam ragam tulis ditandai oleh baris pertama yang menjorok
kedalam atau jarak spasi yang lebih. Dalam kamus tersebut alinea diartikan pula
sebagai paragraf.
Alinea atau paragraf adalah suatu
bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil penggabungan beberapa kalimat.
Dalam upaya menghimpun beberapa kalimat menjadi sebuah paragraph.
B.
Fungsi Alinea
Dalam rangka keseluruhan karangan,
alinea sering juga digunakan sebagi pengantar, transisi atu peralihan dari satu
bab ke bab lainnya. Bahkan, tidak jarang alinea digunakan sebagai penutup. Di
sini, alinea berfungsi sebagai pengantar, transisi, dan konklusi. Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa alinea berfungsi sebagai berikut :
·
Sebagai penampung dari sebagian kecil jala
pikiran atau ide pokok keseluruhan karangan.
·
Memudahkan pemahaman jalan pikiran atau ide
pokok pengarang.
·
Alat bagi pengarang untuk mengembangkan jalan
pikirn secara sistematis.
·
Pedoman bagi pembaca untuk mengikuti dan
memahami alur pikiran pengarang.
·
Sebagai penyampai pikiran atau ide pokok
pengarang kepada pembaca.sebagai penanda bahwa piiran baru dimulai.
·
Dalam rangka keseluruhan karangan,alinea dapat
berfungsi sebagi pengantar,transisi,dan penutup (konklusi).
C.
Unsur-unsur
Keempat unsur penyusun alinea
tersebut, terkadang muncul secara bersamaan, terkadang pula hanya
sebagian yang muncul dalam sebuah alinea. Berikut adalah pembagiannya:
1) Alinea yang Memiliki Empat Unsur
Susunan alinea jenis ini terdiri atas :
a. Tarnsisi (berupa kata, kelompok kata, atau
kalimat);
b. Kalimat topik;
c. Kalimat pengembang;
d. Kalimat penegas.
2) Alinea yang Memiliki Tiga Unsur
Alinea jenis ini terdiri atas :
a. Transisi (berupa kata,kelompok kata,atau kalimat);
b. Kalimat topik;
c. Kalimaat pengembang.
3)Alinea yang Memiliki Dua Unsur
Alinea jenis ini terdiri atas :
a. Kalimat topik;
b. Kalimat pengembang.
Dalam pembuatan suatu paragraf harus memiliki unsur unsur pembangun
paragraf agar paragraf atau alinea dapat berfungsi dengan sebagaimana mestinya
1.
Topik atau tema atau gagasan utama atau gagasan
pokok atau pokok pikiran, topik merupakan hal terpernting dalam pembuatan suatu
alinea atau paragraf agar kepaduan kalimat dalam satu paragraf atau alinea
dapat terjalin sehingga bahasan dalam paragraf tersebut tidak keluar dari pokok
pikiran yang telah ditentukan sebelumnya.
2.
Kalimat utama atau pikiran utama, merupakan
dasar dari pengembangan suatu paragraf karena kalimat utama merupakan
kalimat yang mengandung pikiran utama. Keberadaan kalimat utama itu bisa di
awal paragraf, diakhir paragraf atau pun diawal dan akhir paragraf.
Berdasarkan penempatan inti gagasan atau ide pokoknya alinea dibagi
menjadi beberapa jenis yaitu:
·
Deduktif : kalimat utama diletakan di
awal alinea
·
Induktif : kalimat utama diletakan di
akhir anilea
·
Variatif : kalimat utama diletakan di awal dan diulang
pada akhir alinea
·
Deskriptif/naratif : kalimat utama
tersebar di dalam seluruh alinea
1.
Kalimat penjelas, merupakan kalimat yang
berfungsi sebagai penjelas dari gagasan utama. Kalimat penjelas merupakan
kalimat yang berisisi gagasan penjelas.
2.
Judul (kepala karangan), untuk membuat suatu
kepala karangan yang baik, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, yaitu :
·
Provokatif (menarik)
·
Berbentuk frase
·
Relevan (sesuai dengan isi)
·
Logis
·
Spesifik
D.
Ciri-ciri
Ada beberapa ciri atau karakteristik alinea antara
lain, sebagai berikut:
a.
Setiap alinea mengandung makna, pesan, pikiran,
atau ide pokok yang relevan dengan ide pokok keseluruhan karangan;
b.
Alinea umumnya dibangun oleh sejumlah kalimat;
c.
Alinea adalah satu kesatuan ekspresi pikiran;
d.
Alinea adalah kesatuan yang koheren dan padat.
Ada juga 2 ciri
atau karatreristik berdasarkan struktur nya, sebagai berikut :
a.
Ciri kalimat topik :
1.
Mengandung permasalahan yang potensial untuk
diuraikan lebih lanjut
2.
Mengandung kalimat lengkap yang dapat berdiri
sendiri
3.
Mempunyai arti yang jelas tanpa dihubungkan
dengan kalimat lain
4.
Dapat dibentuk tanpa kata sambung atau
transisi
b.
Ciri kalimat pendukung :
1.
Sering merupakan kalimat yang tidak dapat
berdiri sendiri
2.
Arti kalimatnya baru jelas setelah dihubungkan
dengan kalimat lain dalam satu alinea
3.
Pembentukannya sering memerlukan bantuan kata
sambung atau frasa penghubung atau kalimat transisi
4.
Isinya berupa rincian, keterangan, contoh, dan
data lain yang bersifat mendukung kalimat topik
E.
Macam-macam Alinea
1. Eksposisi
Berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik
dengan tujuan memberi informasi.
Contoh:
Para pedagang daging sapi di pasar-pasar tradisional mengeluhkan dampak pemberitaan mengenai impor daging ilegal. Sebab, hampir seminggu terakhir mereka kehilangan pembeli sampai 70 persen. Sebaliknya, permintaan terhadap daging ayam dan telur kini melejit sehingga harganya meningkat.
Para pedagang daging sapi di pasar-pasar tradisional mengeluhkan dampak pemberitaan mengenai impor daging ilegal. Sebab, hampir seminggu terakhir mereka kehilangan pembeli sampai 70 persen. Sebaliknya, permintaan terhadap daging ayam dan telur kini melejit sehingga harganya meningkat.
2. Argumentasi
Bertujuan membuktikan kebenaran suatu pendapat/
kesimpulan dengan data/ fakta konsep sebagai alasan/ bukti.
Contoh:
Sebagian anak Indonesia belum dapat menikmati kebahagiaan masa kecilnya. Pernyataan demikian pernah dikemukakan oleh seorang pakar psikologi pendidikan Sukarton (1992) bahwa anakanak kecil di bawah umur 15 tahun sudah banyak yang dilibatkan untuk mencari nafkah oleh orang tuanya. Hal ini dapat dilihat masih banyaknya anak kecil yang mengamen atau mengemis di perempatan jalan atau mengais kotak sampah di TPA, kemudian hasilnya diserahkan kepada orang tuanya untuk menopang kehidupan keluarga. Lebih-lebih sejak negeri kita terjadi krisis moneter, kecenderungan orang tua mempekerjakan anak sebagai penopang ekonomi keluarga semakin terlihat di mana-mana.
Sebagian anak Indonesia belum dapat menikmati kebahagiaan masa kecilnya. Pernyataan demikian pernah dikemukakan oleh seorang pakar psikologi pendidikan Sukarton (1992) bahwa anakanak kecil di bawah umur 15 tahun sudah banyak yang dilibatkan untuk mencari nafkah oleh orang tuanya. Hal ini dapat dilihat masih banyaknya anak kecil yang mengamen atau mengemis di perempatan jalan atau mengais kotak sampah di TPA, kemudian hasilnya diserahkan kepada orang tuanya untuk menopang kehidupan keluarga. Lebih-lebih sejak negeri kita terjadi krisis moneter, kecenderungan orang tua mempekerjakan anak sebagai penopang ekonomi keluarga semakin terlihat di mana-mana.
3. Deskripsi
Berisi gambaran mengenai suatu hal atau keadaan
sehingga pembaca seolah-olah melihat, merasa atau mendengar hal tersebut.
Contoh:
Gadis itu menatap Doni dengan seksama. Hati Doni semakin gencar memuji gadis yang mempesona di hadapanya. Ya, karena memang gadis didepannya itu sangat cantik. Rambutnya hitam lurus hingga melewati garis pinggang. Matanya bersinar lembut dan begitu dalam, memberikan pijar mengesankan yang misterius. Ditambah kulitnya yang bersih, dagu lancip yang menawan,serta bibir berbelah, dia sungguh tampak sempurna.
Gadis itu menatap Doni dengan seksama. Hati Doni semakin gencar memuji gadis yang mempesona di hadapanya. Ya, karena memang gadis didepannya itu sangat cantik. Rambutnya hitam lurus hingga melewati garis pinggang. Matanya bersinar lembut dan begitu dalam, memberikan pijar mengesankan yang misterius. Ditambah kulitnya yang bersih, dagu lancip yang menawan,serta bibir berbelah, dia sungguh tampak sempurna.
4. Persuasi
Karangan ini bertujuan mempengaruhi emosi pembaca agar
berbuat sesuatu.
Contoh:
Dalam diri setiap bangsa Indonesia harus tertanam nilai cinta terhadap sesama manusia sebagai cerminan rasa kemanusiaan dan keadilan. Nilai-nilai tersebut di antaranya adalah mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya, mengembangkan sikap tenggang rasa dan nilai-nilai kemanusiaan. Sebagai sesama anggota masyarakat, kita harus mengembangkan sikap tolong-menolong dan saling mencintai. Dengan demikian, kehidupan bermasyarakat dipenuhi oleh suasana kemanusian dan saling mencintai.
Dalam diri setiap bangsa Indonesia harus tertanam nilai cinta terhadap sesama manusia sebagai cerminan rasa kemanusiaan dan keadilan. Nilai-nilai tersebut di antaranya adalah mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya, mengembangkan sikap tenggang rasa dan nilai-nilai kemanusiaan. Sebagai sesama anggota masyarakat, kita harus mengembangkan sikap tolong-menolong dan saling mencintai. Dengan demikian, kehidupan bermasyarakat dipenuhi oleh suasana kemanusian dan saling mencintai.
5. Narasi
Karangan ini berisi rangkaian peristiwa yang susul-menyusul,
sehingga membentuk alur cerita. Karangan jenis ini sebagian besar berdasarkan
imajinasi.
Contoh:
Jam istirahat. Roy tengah menulis sesuatu di buku agenda sambil menikmati bekal dari rumah. Sesekali kepalanya menengadah ke langit-langit perpustakaan, mengernyitakan kening,tersenyum dan kembali menulis. Asyik sekali,seakan diruang perpustakaan hanya ada dia.
Jam istirahat. Roy tengah menulis sesuatu di buku agenda sambil menikmati bekal dari rumah. Sesekali kepalanya menengadah ke langit-langit perpustakaan, mengernyitakan kening,tersenyum dan kembali menulis. Asyik sekali,seakan diruang perpustakaan hanya ada dia.
Ada beberapa
macam alinea yang berdasarkan bagian nya, sebagai berikut :
A.
Macam-macam alinea berdasarkan tujuannya
1. alinea pembuka
Alinea pembuka biasanya memiliki sifat ringkas
menarik, dan bertugas menyiapkan pikiran pembaca kepada masalah yang akan
diuraikan.
Contoh alinea pembuka :
Pemuli baru saja usai. Sebagian orang, terutama caleg
yang sudah pasti jadi, merasa bersyukur karena pemilu berjalan lancer seperti
yang diharapkan. Namun, tidak demikian yang dirasakan oleh para caleg yang
gagal memperoleh kursi di parlemen. Mereka mengalami stress berat hingga tidak
bias tidur dan tidak mau makan.
2. alinea penghubung
Alinea penghubung berisi inti masalah yang hendak
disampaikan kepada pembaca. Secara fisik, paragraf ini lebih panjang dari pada
paragraf pembuka. Sifat paragraf-paragraf penghubung bergantung pola dari jenis
karangannya. Dalam karangan-karangan yang bersifat deskriptif, naratif, eksposisis,
paragraf-paragraf itu harus disusun berdasarkan suatu perkembangan yang logis.
Bila uraian itu mengandung pertentangan pendapat, maka beberapa paragraf
disiapkan sebagai dasar atau landasan untuk kemudian melangkah kepada
paragraf-paragraf yang menekankan pendapat pengarang.
3. alinea penutup
Alinea penutup biasanya berisi simpulan (untuk
argumentasi) atau penegasan kembali (untuk eksposisi) mengenai hal-hal yang
dianggap penting.
Contoh alinea penutup :
Demikian proposal yang kami buat. Semoga usaha kafe
yang kami dirikan mendapat ridho dari Tuhan YME serta bermanfaat bagi sesame.
Atas segala perhatiannya, kami ucapkan terima kasih.
B.
Macam-macam alinea berdasarkan letak kalimat
utama
1. alinea deduktif
Alinea deduktif ditandai dengan terdapatnya kalimat
utama di awal paragraf dan dimulai dengan pernyataan umum yang disusun dengan
uraian atau penjelasan khusus.
Contoh alinea deduktif :
Kemauannya sulit untuk diikuti. Dalam rapat
sebelumnya, sudah diputuskan bahwa dana itu harus disimpan dulu. Para peserta
sudah menyepakati hal itu. Akan tetapi, hari ini ia memaksa menggunakannya
untuk membuka usaha baru.
2. alinea induktif
alinea induktif ditandai dengan terdapatnya kalimat
utama di akhir paragraf dan diawali dengan uraian atau penjelasan bersifat
khusus dan diakhiri dengan pernyataan umum.
Contoh alinea induktif :
Semua orang menyadari bahwa bahasa merupakan sarana
pengembangan budaya. Tanpa bahasa, sendi-sendi kehidupan akan lemah. Komunikasi
tidak lancer. Informasi tersendat-sendat. Memang bahasa merupakan alat
komunikasi yang penting, efektif dan efisien.
3. alinea campuran
Alinea campuran ditandai dengan terdapatnya kalimat
utama di awal dan akhir paragraph. Kalimat utama yang terletak diakhir
merupakan kalimat yang bersifat penegasan kembali.
Contoh alinea campuran :
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak dapat
dilepaskan dari komunikasi. Kegiatan apa pun yang dilakukan manusia pasti
menggunakan sarana komunikasi, baik sarana komunikasi yang sederhana maupun
yang modern. Kebudayaan dan peradaban manusia tidak akan bias maju seperti
sekarang ini tanpa adanya sarana komunikasi.
C.
Macam-macam alinea berdasarkan isi
1. alinea deskripsi
alinea deskripsi ditandai dengan kalimat utama yang
tidak tercantum secara nyata dan tema paragraf tersirat dalam keseluruhan
paragraf. Biasanya dipakai untuk melakukan sesuatu, hal, keadaan, situasi dalam
cerita.
Contoh alinea deskripsi :
Dari balik tirai hujan sore hari, pohon-pohon kelapa
di seberang lembah itu seperti perawan mandi basah, segar penuh gairah dan daya
hidup. Pelepah-pelepah yang kuyup adalah rambut basah yang tergerai dan jatuh
di belahan punggung. Batang-batang yang ramping dan meliuk-liuk oleh hembusan
angin seperti tubuh semampai yang melenggang tenang dan penuh pesona.
2. alinea proses
alinea proses ditandai dengan tidak terdapatnya
kalimat utama dan pikiran utamanya tersirat dalam kalimat-kalimat penjelas yang
memaparkan urutan suatu kejadian atau proses, meliputi waktu, ruang, klimaks
dan antiklimaks.
3. alinea efektif
alinea efektif adalah paragraf yang memenuhi ciri
paragraf yang baik. Paragrafnya terdiri atas satu pikiran utama dan lebuh dari
satu pikiran penjelas. Tidak boleh ada kalimat sumbang, harus ada koherensi
antar kalimat.
3.
Penutup
A. Kesimpulan
Sebuah penulisan memang sangat di
perlukan, yang disebut sebagai alinea. maka dari itu alinea merupakan salah
satu bagian dalam penulisan yang berperan penting. Dengan mempelajari alinea
kita dapat menulis sebuah karangan yang berstruktur dan Memudahkan pengertian
dan pemahaman terhadap satu tema, Memisahkan dan menegaskan perhentian secara
wajar dan normal dalam penulisan.
Daftar Pustaka
1.
Wahyu R.N, Tri. 2006. Bahasa Indonesia.
Jakarta. Universitas Gunadarma
2.
Wiyanto, Asul. 2006. Terampil Menulis
Paragraf. Grasindo.
3.
Wuryanto, R. 2010. Pedoman Lengkap Eyd (
Ejaan Yang Disempurnakan ). Paung Bona Jaya