Archive for 2014
1 BAHASA INDONESIA
“ALINEA”
Disusun Oleh :
Kelompok 2
Erick Bashir(12112525)
Kasman Wicaksono (14112041)
Maria Ulfa (14112431)
Rama heriance(15112909)
Rani Anggraeni (16112023)
Riri Rizabil (16112442)
KELAS 3KA13
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
DAN TEKNOLOGI INFORMASI
Universitas Gunadarma
.
Latar Belakang
A.
Pendahuluan
Berbicara mengenai sebuah tulisan,
baik tulisan yang berupa karangan pendek maupun panjang, kita harus berbicara
mengenai beberapa hal di sekitar tulisan tersebut. Pertama adalah topik yang
menjadi isi tulisan. Kedua adalah struktur pengorganisasian tulisan. Kemudian,
menyusul pengisian struktur tulisan (bab, subbab, dan alinea).
Inti pembicaraan tulisan ini
hanyalah sedikit dari sekian masalah di sekitar karangan, yaitu pemakaian
alinea dengan segala aspek-aspeknya. Misalnya, pengertian serta fungsi alinea,
unsur-unsur , ciri-ciri dan macam-macam alinea. Agar menjadi tulisan yang
terstruktur dan baik dalam sebuah tulisan.
2.
Pembahasan
A.
Pengertian
Alinea disebut juga paragraf. Kata paragraf
diserap dalam bahasa Indonesia dari bahasa Inggris paragraph, sedangkan alinea
diserap dari bahasa Belanda dengan ejaan yang sama. Kata alenia bahasa Belanda
itu sendiri berasal dari bahasa latin a lenia yang berarti ‘mulai dari baris
baru’. Adapun bahasa Inggris paragraph berasal dari bahasa Yunani para yang
berarti ‘sebelum’ dan grafein yang berarti ‘menulis; menggores’. Pada mulanya
paragraf atau alenia tidak dituliskan terpisah dengan mulai garis baru seperti
yang kita kenal sekarang, tetapi dituliskan menyatu dalam sebuah teks dengan
menggunakan tanda sebagai ciri awal paragraf (Sakri 1992:1).
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,
Edisi ke-3, dari terbitan Departemen Pendidikan Nasional tertera penjelasan
bahwa alinea adalah bagian wacana yang mengungkapkan suatu pikiran yang lengkap
atau satu tema yang dalam ragam tulis ditandai oleh baris pertama yang menjorok
kedalam atau jarak spasi yang lebih. Dalam kamus tersebut alinea diartikan pula
sebagai paragraf.
Alinea atau paragraf adalah suatu
bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil penggabungan beberapa kalimat.
Dalam upaya menghimpun beberapa kalimat menjadi sebuah paragraph.
B.
Fungsi Alinea
Dalam rangka keseluruhan karangan,
alinea sering juga digunakan sebagi pengantar, transisi atu peralihan dari satu
bab ke bab lainnya. Bahkan, tidak jarang alinea digunakan sebagai penutup. Di
sini, alinea berfungsi sebagai pengantar, transisi, dan konklusi. Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa alinea berfungsi sebagai berikut :
·
Sebagai penampung dari sebagian kecil jala
pikiran atau ide pokok keseluruhan karangan.
·
Memudahkan pemahaman jalan pikiran atau ide
pokok pengarang.
·
Alat bagi pengarang untuk mengembangkan jalan
pikirn secara sistematis.
·
Pedoman bagi pembaca untuk mengikuti dan
memahami alur pikiran pengarang.
·
Sebagai penyampai pikiran atau ide pokok
pengarang kepada pembaca.sebagai penanda bahwa piiran baru dimulai.
·
Dalam rangka keseluruhan karangan,alinea dapat
berfungsi sebagi pengantar,transisi,dan penutup (konklusi).
C.
Unsur-unsur
Keempat unsur penyusun alinea
tersebut, terkadang muncul secara bersamaan, terkadang pula hanya
sebagian yang muncul dalam sebuah alinea. Berikut adalah pembagiannya:
1) Alinea yang Memiliki Empat Unsur
Susunan alinea jenis ini terdiri atas :
a. Tarnsisi (berupa kata, kelompok kata, atau
kalimat);
b. Kalimat topik;
c. Kalimat pengembang;
d. Kalimat penegas.
2) Alinea yang Memiliki Tiga Unsur
Alinea jenis ini terdiri atas :
a. Transisi (berupa kata,kelompok kata,atau kalimat);
b. Kalimat topik;
c. Kalimaat pengembang.
3)Alinea yang Memiliki Dua Unsur
Alinea jenis ini terdiri atas :
a. Kalimat topik;
b. Kalimat pengembang.
Dalam pembuatan suatu paragraf harus memiliki unsur unsur pembangun
paragraf agar paragraf atau alinea dapat berfungsi dengan sebagaimana mestinya
1.
Topik atau tema atau gagasan utama atau gagasan
pokok atau pokok pikiran, topik merupakan hal terpernting dalam pembuatan suatu
alinea atau paragraf agar kepaduan kalimat dalam satu paragraf atau alinea
dapat terjalin sehingga bahasan dalam paragraf tersebut tidak keluar dari pokok
pikiran yang telah ditentukan sebelumnya.
2.
Kalimat utama atau pikiran utama, merupakan
dasar dari pengembangan suatu paragraf karena kalimat utama merupakan
kalimat yang mengandung pikiran utama. Keberadaan kalimat utama itu bisa di
awal paragraf, diakhir paragraf atau pun diawal dan akhir paragraf.
Berdasarkan penempatan inti gagasan atau ide pokoknya alinea dibagi
menjadi beberapa jenis yaitu:
·
Deduktif : kalimat utama diletakan di
awal alinea
·
Induktif : kalimat utama diletakan di
akhir anilea
·
Variatif : kalimat utama diletakan di awal dan diulang
pada akhir alinea
·
Deskriptif/naratif : kalimat utama
tersebar di dalam seluruh alinea
1.
Kalimat penjelas, merupakan kalimat yang
berfungsi sebagai penjelas dari gagasan utama. Kalimat penjelas merupakan
kalimat yang berisisi gagasan penjelas.
2.
Judul (kepala karangan), untuk membuat suatu
kepala karangan yang baik, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, yaitu :
·
Provokatif (menarik)
·
Berbentuk frase
·
Relevan (sesuai dengan isi)
·
Logis
·
Spesifik
D.
Ciri-ciri
Ada beberapa ciri atau karakteristik alinea antara
lain, sebagai berikut:
a.
Setiap alinea mengandung makna, pesan, pikiran,
atau ide pokok yang relevan dengan ide pokok keseluruhan karangan;
b.
Alinea umumnya dibangun oleh sejumlah kalimat;
c.
Alinea adalah satu kesatuan ekspresi pikiran;
d.
Alinea adalah kesatuan yang koheren dan padat.
Ada juga 2 ciri
atau karatreristik berdasarkan struktur nya, sebagai berikut :
a.
Ciri kalimat topik :
1.
Mengandung permasalahan yang potensial untuk
diuraikan lebih lanjut
2.
Mengandung kalimat lengkap yang dapat berdiri
sendiri
3.
Mempunyai arti yang jelas tanpa dihubungkan
dengan kalimat lain
4.
Dapat dibentuk tanpa kata sambung atau
transisi
b.
Ciri kalimat pendukung :
1.
Sering merupakan kalimat yang tidak dapat
berdiri sendiri
2.
Arti kalimatnya baru jelas setelah dihubungkan
dengan kalimat lain dalam satu alinea
3.
Pembentukannya sering memerlukan bantuan kata
sambung atau frasa penghubung atau kalimat transisi
4.
Isinya berupa rincian, keterangan, contoh, dan
data lain yang bersifat mendukung kalimat topik
E.
Macam-macam Alinea
1. Eksposisi
Berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik
dengan tujuan memberi informasi.
Contoh:
Para pedagang daging sapi di pasar-pasar tradisional mengeluhkan dampak pemberitaan mengenai impor daging ilegal. Sebab, hampir seminggu terakhir mereka kehilangan pembeli sampai 70 persen. Sebaliknya, permintaan terhadap daging ayam dan telur kini melejit sehingga harganya meningkat.
Para pedagang daging sapi di pasar-pasar tradisional mengeluhkan dampak pemberitaan mengenai impor daging ilegal. Sebab, hampir seminggu terakhir mereka kehilangan pembeli sampai 70 persen. Sebaliknya, permintaan terhadap daging ayam dan telur kini melejit sehingga harganya meningkat.
2. Argumentasi
Bertujuan membuktikan kebenaran suatu pendapat/
kesimpulan dengan data/ fakta konsep sebagai alasan/ bukti.
Contoh:
Sebagian anak Indonesia belum dapat menikmati kebahagiaan masa kecilnya. Pernyataan demikian pernah dikemukakan oleh seorang pakar psikologi pendidikan Sukarton (1992) bahwa anakanak kecil di bawah umur 15 tahun sudah banyak yang dilibatkan untuk mencari nafkah oleh orang tuanya. Hal ini dapat dilihat masih banyaknya anak kecil yang mengamen atau mengemis di perempatan jalan atau mengais kotak sampah di TPA, kemudian hasilnya diserahkan kepada orang tuanya untuk menopang kehidupan keluarga. Lebih-lebih sejak negeri kita terjadi krisis moneter, kecenderungan orang tua mempekerjakan anak sebagai penopang ekonomi keluarga semakin terlihat di mana-mana.
Sebagian anak Indonesia belum dapat menikmati kebahagiaan masa kecilnya. Pernyataan demikian pernah dikemukakan oleh seorang pakar psikologi pendidikan Sukarton (1992) bahwa anakanak kecil di bawah umur 15 tahun sudah banyak yang dilibatkan untuk mencari nafkah oleh orang tuanya. Hal ini dapat dilihat masih banyaknya anak kecil yang mengamen atau mengemis di perempatan jalan atau mengais kotak sampah di TPA, kemudian hasilnya diserahkan kepada orang tuanya untuk menopang kehidupan keluarga. Lebih-lebih sejak negeri kita terjadi krisis moneter, kecenderungan orang tua mempekerjakan anak sebagai penopang ekonomi keluarga semakin terlihat di mana-mana.
3. Deskripsi
Berisi gambaran mengenai suatu hal atau keadaan
sehingga pembaca seolah-olah melihat, merasa atau mendengar hal tersebut.
Contoh:
Gadis itu menatap Doni dengan seksama. Hati Doni semakin gencar memuji gadis yang mempesona di hadapanya. Ya, karena memang gadis didepannya itu sangat cantik. Rambutnya hitam lurus hingga melewati garis pinggang. Matanya bersinar lembut dan begitu dalam, memberikan pijar mengesankan yang misterius. Ditambah kulitnya yang bersih, dagu lancip yang menawan,serta bibir berbelah, dia sungguh tampak sempurna.
Gadis itu menatap Doni dengan seksama. Hati Doni semakin gencar memuji gadis yang mempesona di hadapanya. Ya, karena memang gadis didepannya itu sangat cantik. Rambutnya hitam lurus hingga melewati garis pinggang. Matanya bersinar lembut dan begitu dalam, memberikan pijar mengesankan yang misterius. Ditambah kulitnya yang bersih, dagu lancip yang menawan,serta bibir berbelah, dia sungguh tampak sempurna.
4. Persuasi
Karangan ini bertujuan mempengaruhi emosi pembaca agar
berbuat sesuatu.
Contoh:
Dalam diri setiap bangsa Indonesia harus tertanam nilai cinta terhadap sesama manusia sebagai cerminan rasa kemanusiaan dan keadilan. Nilai-nilai tersebut di antaranya adalah mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya, mengembangkan sikap tenggang rasa dan nilai-nilai kemanusiaan. Sebagai sesama anggota masyarakat, kita harus mengembangkan sikap tolong-menolong dan saling mencintai. Dengan demikian, kehidupan bermasyarakat dipenuhi oleh suasana kemanusian dan saling mencintai.
Dalam diri setiap bangsa Indonesia harus tertanam nilai cinta terhadap sesama manusia sebagai cerminan rasa kemanusiaan dan keadilan. Nilai-nilai tersebut di antaranya adalah mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya, mengembangkan sikap tenggang rasa dan nilai-nilai kemanusiaan. Sebagai sesama anggota masyarakat, kita harus mengembangkan sikap tolong-menolong dan saling mencintai. Dengan demikian, kehidupan bermasyarakat dipenuhi oleh suasana kemanusian dan saling mencintai.
5. Narasi
Karangan ini berisi rangkaian peristiwa yang susul-menyusul,
sehingga membentuk alur cerita. Karangan jenis ini sebagian besar berdasarkan
imajinasi.
Contoh:
Jam istirahat. Roy tengah menulis sesuatu di buku agenda sambil menikmati bekal dari rumah. Sesekali kepalanya menengadah ke langit-langit perpustakaan, mengernyitakan kening,tersenyum dan kembali menulis. Asyik sekali,seakan diruang perpustakaan hanya ada dia.
Jam istirahat. Roy tengah menulis sesuatu di buku agenda sambil menikmati bekal dari rumah. Sesekali kepalanya menengadah ke langit-langit perpustakaan, mengernyitakan kening,tersenyum dan kembali menulis. Asyik sekali,seakan diruang perpustakaan hanya ada dia.
Ada beberapa
macam alinea yang berdasarkan bagian nya, sebagai berikut :
A.
Macam-macam alinea berdasarkan tujuannya
1. alinea pembuka
Alinea pembuka biasanya memiliki sifat ringkas
menarik, dan bertugas menyiapkan pikiran pembaca kepada masalah yang akan
diuraikan.
Contoh alinea pembuka :
Pemuli baru saja usai. Sebagian orang, terutama caleg
yang sudah pasti jadi, merasa bersyukur karena pemilu berjalan lancer seperti
yang diharapkan. Namun, tidak demikian yang dirasakan oleh para caleg yang
gagal memperoleh kursi di parlemen. Mereka mengalami stress berat hingga tidak
bias tidur dan tidak mau makan.
2. alinea penghubung
Alinea penghubung berisi inti masalah yang hendak
disampaikan kepada pembaca. Secara fisik, paragraf ini lebih panjang dari pada
paragraf pembuka. Sifat paragraf-paragraf penghubung bergantung pola dari jenis
karangannya. Dalam karangan-karangan yang bersifat deskriptif, naratif, eksposisis,
paragraf-paragraf itu harus disusun berdasarkan suatu perkembangan yang logis.
Bila uraian itu mengandung pertentangan pendapat, maka beberapa paragraf
disiapkan sebagai dasar atau landasan untuk kemudian melangkah kepada
paragraf-paragraf yang menekankan pendapat pengarang.
3. alinea penutup
Alinea penutup biasanya berisi simpulan (untuk
argumentasi) atau penegasan kembali (untuk eksposisi) mengenai hal-hal yang
dianggap penting.
Contoh alinea penutup :
Demikian proposal yang kami buat. Semoga usaha kafe
yang kami dirikan mendapat ridho dari Tuhan YME serta bermanfaat bagi sesame.
Atas segala perhatiannya, kami ucapkan terima kasih.
B.
Macam-macam alinea berdasarkan letak kalimat
utama
1. alinea deduktif
Alinea deduktif ditandai dengan terdapatnya kalimat
utama di awal paragraf dan dimulai dengan pernyataan umum yang disusun dengan
uraian atau penjelasan khusus.
Contoh alinea deduktif :
Kemauannya sulit untuk diikuti. Dalam rapat
sebelumnya, sudah diputuskan bahwa dana itu harus disimpan dulu. Para peserta
sudah menyepakati hal itu. Akan tetapi, hari ini ia memaksa menggunakannya
untuk membuka usaha baru.
2. alinea induktif
alinea induktif ditandai dengan terdapatnya kalimat
utama di akhir paragraf dan diawali dengan uraian atau penjelasan bersifat
khusus dan diakhiri dengan pernyataan umum.
Contoh alinea induktif :
Semua orang menyadari bahwa bahasa merupakan sarana
pengembangan budaya. Tanpa bahasa, sendi-sendi kehidupan akan lemah. Komunikasi
tidak lancer. Informasi tersendat-sendat. Memang bahasa merupakan alat
komunikasi yang penting, efektif dan efisien.
3. alinea campuran
Alinea campuran ditandai dengan terdapatnya kalimat
utama di awal dan akhir paragraph. Kalimat utama yang terletak diakhir
merupakan kalimat yang bersifat penegasan kembali.
Contoh alinea campuran :
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak dapat
dilepaskan dari komunikasi. Kegiatan apa pun yang dilakukan manusia pasti
menggunakan sarana komunikasi, baik sarana komunikasi yang sederhana maupun
yang modern. Kebudayaan dan peradaban manusia tidak akan bias maju seperti
sekarang ini tanpa adanya sarana komunikasi.
C.
Macam-macam alinea berdasarkan isi
1. alinea deskripsi
alinea deskripsi ditandai dengan kalimat utama yang
tidak tercantum secara nyata dan tema paragraf tersirat dalam keseluruhan
paragraf. Biasanya dipakai untuk melakukan sesuatu, hal, keadaan, situasi dalam
cerita.
Contoh alinea deskripsi :
Dari balik tirai hujan sore hari, pohon-pohon kelapa
di seberang lembah itu seperti perawan mandi basah, segar penuh gairah dan daya
hidup. Pelepah-pelepah yang kuyup adalah rambut basah yang tergerai dan jatuh
di belahan punggung. Batang-batang yang ramping dan meliuk-liuk oleh hembusan
angin seperti tubuh semampai yang melenggang tenang dan penuh pesona.
2. alinea proses
alinea proses ditandai dengan tidak terdapatnya
kalimat utama dan pikiran utamanya tersirat dalam kalimat-kalimat penjelas yang
memaparkan urutan suatu kejadian atau proses, meliputi waktu, ruang, klimaks
dan antiklimaks.
3. alinea efektif
alinea efektif adalah paragraf yang memenuhi ciri
paragraf yang baik. Paragrafnya terdiri atas satu pikiran utama dan lebuh dari
satu pikiran penjelas. Tidak boleh ada kalimat sumbang, harus ada koherensi
antar kalimat.
3.
Penutup
A. Kesimpulan
Sebuah penulisan memang sangat di
perlukan, yang disebut sebagai alinea. maka dari itu alinea merupakan salah
satu bagian dalam penulisan yang berperan penting. Dengan mempelajari alinea
kita dapat menulis sebuah karangan yang berstruktur dan Memudahkan pengertian
dan pemahaman terhadap satu tema, Memisahkan dan menegaskan perhentian secara
wajar dan normal dalam penulisan.
Daftar Pustaka
1.
Wahyu R.N, Tri. 2006. Bahasa Indonesia.
Jakarta. Universitas Gunadarma
2.
Wiyanto, Asul. 2006. Terampil Menulis
Paragraf. Grasindo.
3.
Wuryanto, R. 2010. Pedoman Lengkap Eyd (
Ejaan Yang Disempurnakan ). Paung Bona Jaya
Untuk masalah atau topik yang satu ini gak akan pernah ada habis-habisnya karena bukan hanya technology saja yang berkembang namun Bahasa pun juga sama cepatnya berkembang karena adanya bahasa-bahasa baru yang muncul dan asing, bagi orang awam yang belum mengetahui nya . ya udah daripada lama ngejelasinnya langsung saja saya jelaskan pengertian bahasa itu.
Pengertian dari bahasa
Bahasa yaitu salah
satu alat untuk berkomunikasi dangan orang banyak dan dapat menunjukkan identitas diri atau alat untuk mengekspresikan
diri. Bahasa itupun banyak macamnya tergantung negara dan budaya nya , di INDONESIA pun terdapat beragam bahasa karena INDONESIA memiliki suku dan adat yang berbeda. Sudut pandang kita,
pemahaman kita atas suatu hal, asal usul bangsa dan negara kita, pendidikan kita,
bahkan sifat kita. Bahasa menjadi cermin diri kita, baik sebagai bangsa maupun
sebagai diri sendiri. Agar komunikasi yang dilakukan berjalan lancar dengan
baik, penerima dan pengirim bahasa harus harus menguasai bahasanya.
Bahasa Indonesiapun memiliki
beberapa fungsi-fungsi secara umum diantaranya adalah
a. Bahasa Sebagai bahasa Negara dan pemersatu bangsa
Namanya juga kita tinggal di INDONESIA sudah pasti kita harus bisa berBahasa Indonesia yang benar, karena Bahasa Indonesia juga
memiliki fungsi sebagai pemersatu bangsa yakni berarti kedudukan yang dimiliki
lebih tinggi daripada bahasa-bahasa daerah yang ada di Indonesia.
Indonesia memiliki
beragam budaya dan bahasa, untuk itu bahasa pemersatu diperlukan agar hubungan
komunikasi antar satu dengan yang lain tidak terhambat.
b. Bahasa Sebagai Alat komunikasi
Seperti yang telah
dijelaskan dalam point pertama tadi. Bahasa Indonesia tidak akan luput daripada
fungsi komunikasi. Karena komunikasi adalah hal yang paling utama diperlukan
saat menjalin hubungan dengan orang lain.
Contohnya adalah kita
berbicara bahasa Indonesia kepada guru atau dosen kita. Bahasa Indonesia dapat
menjadi alat yang membantu kita menyampaikan ide, gagasan, dan pemikiran kita.
c. Bahasa Sebagai penunjuk identitas diri
Karena udah jelas kan kita menggunakan Bahasa Indonesia , sudah pasti orang mengetahui indentitas kita sebagai orang indonesia " Indonesian People ".
d. Bahasa Sebagai alat mengembangkan ilmu pengetahuan dan
teknologi
Dalam dunia pendidikan
di Indonesia, Bahasa Indonesia menjadi salah satu materi yang wajib diajarkan
mulai dari tingkat paling rendah hingga tingkat perguruan tinggi. Hal itu
terjadi karena Bahasa Indonesia merupakan alat untuk mengembangkan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
Diluar sana, banyak
buku-buku yang menjadi sumber pengetahuan menggunakan bahasa Indonesia. Di sisi
lain, sebagai syarat kelulusan mahasiswa perguruan tinggi juga harus
menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar untuk membuat suatu
perkembangan ilmu pengetahuan dengan sebuah ide yang menggunakan bahasa
Indonesia kemudian dipaparkan dalam bentuk tulisan ilmiah.
2. Melestarikan Bahasa Indonesia sebagai alat
pemersatu bangsa
Suddah semestinya kita sebagai anak bangsa pemuda Indonesia melestarikan Bahasa Indonesia dengan cara bersikap
bahasa. pendapat saya tentang Bersikap bahasa adalah menggunakan bahasa Indonesia dalam
kehidupan sehari-hari. Dimulai dari diri sendiri terlebih dahulu untuk rajin
mengungkapkan pemikiran saya dengan bahasa Indonesia dan dengan sering membaca
karena membaca merupakan salah satu pintu terbukanya wawasan sehingga kemampuan
bahasa akan bertambah , dan yang terpenting BANGGA BERBAHASA INDONESIA .
Referensi :
- http://verozzaranii.blogspot.com/2013/09/peranan-dan-fungsi-bahasa-indonesia.html
- http://ardivillamino.blogspot.com/2012/10/fungsi-bahasa-indonesia-secara-umum.html
- http://glennlauren.blogspot.com/2012/11/sikap-generasi-muda-melestarikan-bahasa.html
Manajemen
Waktu
Mata Kuliah Teori Organisasi Umum 2
Kelompok
3 :
2KA13
Erick Bashir
|
12112525
|
Kasman wicaksono
|
14112041
|
Maria Ulfa
|
14112431
|
Riri Rizabil
|
16112442
|
Rani Anggraeni
|
16112023
|
Rama Heriance
|
15112909
|
UNIVERSITAS
GUNADARMA
2014
Kata Pengantar
Puji
dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Manajemen
Waktu” untuk mata kuliah Teori Organisasi Umum ini dengan tepat waktu.
Pengembangan pembelajaran dari materi yang ada pada makalah bertujuan untuk
mengoptimalkan penggunaan waktu yang kita miliki sehingga akan memberikan
dampak yang positif bagi kita di kemudian hari.
Manajemen
waktu yang baik sangatlah penting bagi hidup kita dan masa depan kita. Seperti
yang penulis bahas dalam makalah ini, seluruh elemen dalam time management
sangatlah berkaitan dengan satu dan lainnya. Dalam penulisan makalah ini pula,
penyusun banyak melakukan referensi dari
berbagai sumber yang ada, sehingga hasil yang maksimal dapat dicapai.
Dalam
penyusunan makalah ini, masih banyak kekurangannya. Untuk itu, penyusun mengharapkan
kritik maupun saran demi perbaikan yang akan datang. Akhirnya penyusun
mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan
makalah ini.
Depok,
Maret 2014
Penyusun
BAB
I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Manajemen waktu yang baik adalah dengan membuat data
aktifitas atau pekerjaan dan menentukan skala prioritas dari setiap pekerjaan
tersebut. Disini perlu kita tahu bahwa setiap pekerjaan pastilah penting namun
dari daftar pekerjaan penting itu ada yang lebih penting yaitu pekerjaan yang
mendesak atau genting dan biasanya berhubungan dengan deadline.
Letakkanlah aktifitas yang genting pada daftar yang paling
atas untuk segera dikerjakan baru diikuti dengan daftar urutan pekerjaan lain
yang kurang prioritasnya.
Teori manajemen waktu ini akan memberikan hasil yang baik
jika dilaksanakan dengan sungguh-sungguh dan disiplin tinggi. Selain itu
komitmen yang tinggi setiap individu juga sangat diperlukan dalam mematuhi dan
menjalankan manajemen waktu kerja yang telah ditentukan oleh perusahaan,
instansi atau kita tentukan sendiri dalam menjalankan aktifitas kita
sehari-hari.
Manajemen waktu bertujuan kepada produktifitas yang berarti
rasio output dengan input. Tampak dan dirasakan seperti membuang-buang waktu
dengan mengikuti fungsi manajemen dalam mengelola waktu. Merencanakan terlebih
dahulu penggunaan waktu bukanlah suatu pemborosan melainkan memberikan pedoman
dan arah bahkan pengawasan terhadap waktu.
Teori manajemen waktu ini akan memberikan hasil yang baik
jika dilaksanakan dengan sungguh-sungguh dan disiplin tinggi. Selain itu
komitmen yang tinggi setiap individu juga sangat diperlukan dalam mematuhi dan
menjalankan manajemen waktu kerja yang telah ditentukan oleh perusahaan,
instansi atau kita tentukan sendiri dalam menjalankan aktifitas kita
sehari-hari.
2. TUJUAN
a.
Mahasiswa mampu menjelaskan defenisi
manajemen waktu
b.
Mahasiswa mampu menjelaskan jenis
jenis manajemen waktu
c.
Mahasiswa mampu menjelaskan manfaat
manajemen waktu
d.
Mahasiswa mampu menjelaskan langkah
langkah manajemen waktu
e.
Mahasiswa mampu menjelaskan hal hal
penting manajemen waktu
f.
Mahasiswa mampu menjelaskan hambatan
manajemen waktu
g.
Mahasiswa mampu menjelaskan kiat kiat
manajemen waktu
BAB II
PEMBAHASAN
1. DEFINISI MANAJEMEN WAKTU
Kata Manajemen berasal dari bahasa perancis kuno
ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur (wikipedia).
Dalam Encylopedia of the Social Sience dikatakan bahwa manajemen adalah
suatu proses dengan mana pelaksanaan suatu tujuan tertentu diselenggarakan dan
diawasi. Berdasarkan kamus umum Bahasa Indonesia, waktu adalah seluruh
rangkaian saat ketika proses perbuatan atau keadaan berlangsung atau berada.
Dari definisi tersebut, tentu kita dapat memahami bahwa, apabila membahas
tentang waktu sebagai suatu rangkaian saat ketika proses berlangsung, maka
berarti yang dibahas adalah suatu peristiwa atau kejadian yang lalu atau yang
akan datang.
Manajemen waktu yang baik akan menghasilkan produktivitas
yang maksimal, memang akan sangat sulit untuk dapat memanfaatkan waktu
dengan maksimal namun jika suatu aktivitas atau pekerjaan dilakukan dalam suatu
target kerja maka mau tidak mau harus dikerjakan tepat waktu. Seseorang yang mengerjakan
suatu kegiatan hanya berdasarkan pada pemenuhan atas suatu target maka akan
merasakan beban kerja yang sangat berat karena akan merasa dikejar-kejar oleh
waktu. Padahal hakikat waktu itu sendiri adalah suatu hal yang baik dimana
waktu dimiliki oleh semua orang dengan bentuk yang sama serta dengan durasi
yang sama juga. Tidak seorangpun yang dapat menghentikan waktu atau membuat
waktu berulang. Jadi ada baiknya kita dapat memanfaatkan waktu dengan
sebaik-baiknya dengan melihat esensi waktu yang sama setiap orangnya maka untuk
membuatnya berbeda adalah dengan pemanfaatan yang maksimal sehingga hasil yang
didapat setiap orang pun berbeda-beda.
Manajemen waktu yang baik adalah dengan membuat data
aktifitas atau pekerjaan dan menentukan skala prioritas dari setiap pekerjaan
tersebut. Disini perlu kita tahu bahwa setiap pekerjaan pastilah penting namun
dari daftar pekerjaan penting itu ada yang lebih penting yaitu pekerjaan yang
mendesak atau genting dan biasanya berhubungan dengan deadline. Letakkanlah
aktifitas yang genting pada daftar yang paling atas untuk segera dikerjakan
baru diikuti dengan daftar urutan pekerjaan lain yang kurang prioritasnya.
Teori manajemen waktu ini akan memberikan hasil yang baik
jika dilaksanakan dengan sungguh-sungguh dan disiplin tinggi.Selain itu
komitmen yang tinggi setiap individu juga sangat diperlukan dalam mematuhi dan
menjalankan manajemen waktu kerja yang telah ditentukan oleh perusahaan,
instansi atau kita tentukan sendiri dalam menjalankan aktifitas kita
sehari-hari.
Singkatnya manajemen waktu merupakan suatu pengasetan,
perkembangan, dan pengendalian yang berhubungan dengan apa yang kita kerjakan
sehingga akan menghasilkan sesuatu yang maksimal. Entah dalam aktifitas kantor,
rutinitas sehari-hari, di sekolah, kampus, ataupun untuk diri kita sendiri.
Jadi semua yang kita lakukan sudah di set secara teratur oleh sebuah sistem
yang terkendali.
2.
JENIS-JENIS
WAKTU
a.
Waktu yang sulit diatur :
Hanya untuk memenuhi kebutuhan Primer : makan, istirahat,
menjaga hubungan sosial dan kekeluargaan. Wktu ini tidak dapat digunakan untuk
kepentingan-kepentingan lain, dan tingkat urgensinya tinggi untuk menjaga
keseimbangan hidup manusia. Penggunaan waktu ini harus bijaksana, tidak dapat
dilebih-lebihkan ataupun disia-siakan.
b.
Waktu yang dapat diatur :
Waktu yang ditemukan dalam aktivitas kerja manusia dan
sebagian dalam kehidupan pribadi manusia.Waktu jenis ini dibagi dua :
Ø
waktu-waktu prima ( waktu puncak),
dimana semangat dan etos kerja tinggi, misalnya pada pukul 07.00 dan pukul
19.00
Ø
waktu – waktu lembah, dimana
semangat dan etos kerja rendah, misalnya saat-saat akhir kerja seperti pukul
15.00 dan pukul 22.00
Tantangannya adalah bagaimana manusia dapat memanfaatkan
waktu –waktu secara effektif.
3.
MEMANFAATKAN
WAKTU PUNCAK SECARA EFEKTIF
Mengerjakan tugas-tugas yang penting dan berat pada waktu
puncak, karena pada saat ini semangat sedang tinggi dan kemampuan otak sedang
baik. Dan jangan mengerjakan tugas-tugas ringan pada waktu puncak, karena
tugas-tugas berat akan lebih sulit dikerjakan pada waktu lembah. Akibatnya
pekerjaan tidak dapat diselesaikan dengan baik bahkan dapat tertunda hingga
hari berikutnya.
4.
LANGKAH-LANGKAH
MENGELOLA WAKTU
Kebiasaan mengatur atau mengelola waktu merupakan upaya
untuk memanfaatkan waktu sekarang ini sebaik-baiknya. Kita mempunyai tujuan
yang jelas, rencana dan prioritas utama, tetapi kita tidak mengelola
saat-saat sekarang ini dengan baik.
Kita tenggelam dalam hal-hal yang menyebabkan waktu kita
terbuang, sehingga menyebabkan tujuan-tujuan kita hilang dan prioritas
tercampur aduk dan kita harus memulainya dari awal. Oleh karena itu kebiasaan
mengatur waktu merupakan kebiasaan pribadi sukses terpenting.
5.
HAL HAL YANG
PENTING DALAM MENGELOLA WAKTU
ü
Mempelajari
tujuan, rencana dan prioritas
ü
Membuat
rencana kerja periodik, dapat berupa rencana harian
ü
Menentukan
tingkat urgensinya
ü
Menentukan
hal-hal yang dapat didelegasikan pada orang lain
ü
Melakukan
prioritas ( yang terpenting ) dan yang paling dekat batas waktunya.
ü
Memberi
tanda pada hal-hal yang telah selesai
ü
Memindahkan
hal-hal yang belum tuntas pada rencana hari berikutnya.
ü
Menyiapkan
Tabel Kerja Harian
ü
Menyiapkan
tabel kerja harian di awal atau di akhir hari sebelumnya.
ü
Membuat
tabel yang praktis, agar mudah dibawa
ü
Tabel
berisi seluruh tugas dan aktivitas yang harus diselesaikan hari iitu.
ü
Alokasi
waktu sesuai dengan skala prioritas. Dua puluh persen tabel terlaksana
dapat mewujudkan 80% hasil yang diharapkan.
ü
Padukan
aktivitas yang serupa
ü
Alokasikan
waktu khusus untuk setiap tugas.
ü
Mengkaji
lagi tugas-tugas harian, dan menghapus tugas-tugas yang tidak penting.
ü
Membuat
rencana kerja yang fleksibel , sisakan waktu untuk tugas-tugas darurat.
ü
Alokasikan
waktu istirahat dan santai untuk diri sendiri, keluarga dan teman –teman.
ü
Komitmen
pada tabel harian anda, jangan menyimpang darinya, bisa diubah sedikit sesuai
situasi.
6. HAMBATAN DALAM
MANAJEMEN WAKTU
ü
Mendahulukan
pekerjaan yang dicintai, baru kemudian mengerjakan pekerjaan yang kurang
diminati.
ü
Mendahulukan
pekerjaan yang mudah sebelum menyelesaikan pekerjaan yang suli
ü
Mendahulukan
pekerjaan yang cepat penyelesaiannya, sebelum menyelesaikan pekerjaan yang
membutuhkan waktu yang lama.
ü
Mendahulukan
pekerjaan darurat / mendesak, sebelum meyelesaikan pekerjaan-pekerjaan yang
penting.
ü
Melakukan
aktivitas yang dapat mendekatkan mereka pada tujuan atau mendatangkan
kemaslahatan bagi diri mereka.
ü
Menunggu
batas waktu ( mepet ) untuk menyelesaikan pekerjaan yang menjadi
tanggungjawabnya.
ü
Skala
prioritas disusun tidak berdasarkan kepentingannya, tetapi berdasarkan
urutannya.
ü
Terperangkap
pada tuntutan yang mendesak dan memaksa.
7.
WAKTU YANG
TERBUANG
- Waktu yang sulit diatur :
Ø
Terbuang karena faktor internal.
Hitunglah berapa banyak waktu kita untuk : makan, nonton TV,
baca Koran, berbicara panjang lebar ditelepon, mengendarai mobil / motor ke
kampus, dan masih banyak lagi. Tentu banyak sekali bukan.
Ø
Terbuang karena faktor eksternal :
Hitunglah berapa banyak waktu anda untuk : menerima tamu, menghadiri
undangan, begadang sama teman-teman, kegiatan social lainnya yang sangat banyak
menyita waktu kita.
- Waktu yang dapat diatur :
Ø
Terbuang karena faktor internal : melamun,
membaca Koran, berkirim sms berkepanjangan, telepon berlama-lama, browsing
internet di sela waktu kerja.
Ø
Terbuang karena faktor eksternal : Pembicaraan
yang tidak bertujuan bersama teman-teman, menghadiri rapat organisasi
kemahasiswaan mendadak, kedatangan tamu.
8.
MENGHINDARI
TERBUANGNYA WAKTU
Dalam kehidupan kita, ada saja hal-hal yang mendesak, yang
muncul yang membuat rencana kerja kita menjadi berantakan, misalnya mendadak
kita sakit atau memdadak dosen sakit sehingga waktu kuliah hari itu
kosong. Apa yang kita lakukan supaya waktu kita tidak terbuang percuma? Untuk
mengantisipasi hal-hal tersebut, perlu langkah-langkah sebagai berikut :
a.
Evaluasi kembali tujuan, rencana dan
prioritas anda
Tujuan jangka panjang yang diwujudkan secara bertahap
melalui tuuan-tujuan jangka pendek harus dievaluasi, termasuk skala prioritas
yang sudah ditetapkan
b.
Letakkan tujuan dalam rencana
periodik atau program kerja
Tentukan tanggal-tanggal pelaksanaan masing-masing pekerjaan
dan tugas mencakup waktu mulai dan batas akhir, sehingga mempermudah pencapaian
tujuan anda.
c.
Buat daftar pekerjaan harian
Membuat daftar tabel kerja harian seperti pada
langkah-langkah mengelola waktu
d.
Tutup semua hal yang dapat
memalingkan anda dari tujuan-tujuan tsb.
Anda harus dapat mengatur waktu untuk menyelesaikan
pekerjaan pada waktu-waktu puncak, jangan ditunda-tunda. Dengan menunda-nunda
anda akan mengacaukan pencapaian tujuan anda dan mengantar anda pada kegagalan.
e.
Manfaatkanlah waktu luang
Sebaiknya anda elalu siap mengantisipasi terjadinya
kehilangan waktu seperti mengerjakan hal-hal yang bermanfaat.
f.
Jangan selalu pasrah pada hal-hal
yang bersifat mendesak
Untuk mengantisipasinya, anda sebaiknya menganalisis apakah
tugas mendesak itu penting sekali, penting atau tidak penting.
9.
KIAT MANAJEMEN
WAKTU
Bagi siapapun, melakukan manajemen waktu secara bijak amat
penting. Bila kita melewatkan janji penting dan tenggat waktu, tak ayal ini
bakal mengganggu alur karir dan kehidupan sosial kita. Buntutnya, timbul rasa
bersalah, frustrasi, dan perasaan buruk lain. Berikut tips manajemen waktu yang
tepat dari George Mason University.
a.
Lakukan survei waktu pribadi.
Untuk mulai mengatur waktu, kita harus tahu pasti bagaimana
kitaa menggunakan waktu. Survei waktu akan membantu kitaa memperkirakan berapa
banyak waktu yang telah kita habiskan dalam aktivitas tertentu. Untuk
memperoleh perkiraan akurat, kita dapat melihat waktu yang telah dihabiskan
selama satu minggu.
b.
Perhatikan jadwal harian.
Ada beragam jadwal waktu yang sesuai dengan kepribadian kita.
Begitu kita memutuskan satu gaya tertentu, langkah berikut adalah membentuknya.
Yang paling baik sisakan sedikit waktu untuk istirahat pada tiap jam, sedangkan
setengah jam lainnya disiapkan untuk jadwal yang benar-benar padat.
c.
Jangan menjadi perfeksionis.
Berusahalah agar menjadi orang sempurna yang siap menghadapi
kekalahan. Tidak ada orang yang sempurna. Kita butuh tujuan yang dapat dicapai
dengan kemampuan yang ada. Tugas-tugas sulit biasanya berakhir dengan penolakan
dan penundaan
d.
Belajarlah berkata tidak.
Misalnya, teman dekat mengajak jalan-jalan. Sebenarnya, kita
tidak tertarik. Tapi, kita tidak sampai hati mengecewakan orang. Berkata tidak
dengan sopan selayaknya menjadi kebiasaan.
e.
Belajar menentukan prioritas.
Sangat penting melakukan prioritas pada tanggung jawab dan
kesepakatan yang telah dicapai. Orang-orang yang tidak tahu bagaimana melakukan
prioritas bakal menjadi orang yang gemar menunda-nunda pekerjaan.
f.
Gabungkan sejumlah aktivitas.
Bila memungkinkan, gabungkan sejumlah aktivitas dalam satu
waktu. Ketika dalam perjalanan, baca catatan-catatan penting. Banyak cara untuk
memadukan aktivitas, tapi yang penting adalah berusaha agar selalu kreatif.
g.
Adaptasi diri.
Setelah penjadwalan sukses dilakukan, maka tinggal Anda
berusaha keras untuk menyesuaikan diri. Namun, yang paling penting adalah
bagaimana agar upaya ini dapat berhasil untuk Anda. Jadwal waktu yang tidak
jujur dan jadwal kegiatan pribadi bukan jadwal waktu yang tepat.
Daftar Pustaka
“ Manajemen Waktu”
http://www.inspirasiku.blogspot.com“ Manajemen Waktu Menurut Para Ahli” http://personality.blogspot.com
“ Manajemen Waktu Dalam Kehidupan” http://www.fadlilutfi.wordpress.com