Archive for 2014

ALINEA

Thursday, October 9, 2014
Posted by Unknown
Tag :
1                                                               BAHASA INDONESIA

“ALINEA”

Disusun Oleh :

Kelompok 2
Erick Bashir(12112525)
Kasman Wicaksono (14112041)
Maria Ulfa (14112431)
Rama heriance(15112909)
Rani Anggraeni (16112023)
Riri Rizabil (16112442)

KELAS 3KA13
FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI
Universitas Gunadarma




.      Latar Belakang
A.      Pendahuluan
Berbicara mengenai sebuah tulisan, baik tulisan yang berupa karangan pendek maupun panjang, kita harus berbicara mengenai beberapa hal di sekitar tulisan tersebut. Pertama adalah topik yang menjadi isi tulisan. Kedua adalah struktur pengorganisasian tulisan. Kemudian, menyusul pengisian struktur tulisan (bab, subbab, dan alinea).
Inti pembicaraan tulisan ini hanyalah sedikit dari sekian masalah di sekitar karangan, yaitu pemakaian alinea dengan segala aspek-aspeknya. Misalnya, pengertian serta fungsi alinea, unsur-unsur , ciri-ciri dan macam-macam alinea. Agar menjadi tulisan yang terstruktur dan baik dalam sebuah tulisan.

2.       Pembahasan
A.      Pengertian
Alinea disebut juga paragraf. Kata paragraf diserap dalam bahasa Indonesia dari bahasa Inggris paragraph, sedangkan alinea diserap dari bahasa Belanda dengan ejaan yang sama. Kata alenia bahasa Belanda itu sendiri berasal dari bahasa latin a lenia yang berarti ‘mulai dari baris baru’. Adapun bahasa Inggris paragraph berasal dari bahasa Yunani para yang berarti ‘sebelum’ dan grafein yang berarti ‘menulis; menggores’. Pada mulanya paragraf atau alenia tidak dituliskan terpisah dengan mulai garis baru seperti yang kita kenal sekarang, tetapi dituliskan menyatu dalam sebuah teks dengan menggunakan tanda sebagai ciri awal paragraf (Sakri 1992:1).
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi ke-3, dari terbitan Departemen Pendidikan Nasional tertera penjelasan bahwa alinea adalah bagian wacana yang mengungkapkan suatu pikiran yang lengkap atau satu tema yang dalam ragam tulis ditandai oleh baris pertama yang menjorok kedalam atau jarak spasi yang lebih. Dalam kamus tersebut alinea diartikan pula sebagai paragraf.
Alinea atau paragraf adalah suatu bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil penggabungan beberapa kalimat. Dalam upaya menghimpun beberapa kalimat menjadi sebuah paragraph.

B.      Fungsi Alinea
Dalam rangka keseluruhan karangan, alinea sering juga digunakan sebagi pengantar, transisi atu peralihan dari satu bab ke bab lainnya. Bahkan, tidak jarang alinea digunakan sebagai penutup. Di sini, alinea berfungsi sebagai pengantar, transisi, dan konklusi. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa alinea berfungsi sebagai berikut :
·         Sebagai penampung dari sebagian kecil jala pikiran atau ide pokok keseluruhan karangan.
·         Memudahkan pemahaman jalan pikiran atau ide pokok pengarang.
·         Alat bagi pengarang untuk mengembangkan jalan pikirn secara sistematis.
·         Pedoman bagi pembaca untuk mengikuti dan memahami alur pikiran pengarang.
·         Sebagai penyampai pikiran atau ide pokok pengarang kepada pembaca.sebagai penanda bahwa piiran baru dimulai.
·         Dalam rangka keseluruhan karangan,alinea dapat berfungsi sebagi pengantar,transisi,dan penutup (konklusi).
C.      Unsur-unsur
Keempat unsur penyusun alinea tersebut,  terkadang muncul secara bersamaan, terkadang pula hanya sebagian yang muncul dalam sebuah alinea. Berikut adalah pembagiannya:
1) Alinea yang Memiliki Empat Unsur
Susunan alinea jenis ini terdiri atas :
a. Tarnsisi (berupa kata, kelompok kata, atau kalimat);
b. Kalimat topik;
c. Kalimat pengembang;
d. Kalimat penegas.

2) Alinea yang Memiliki Tiga Unsur
Alinea jenis ini terdiri atas :
a. Transisi (berupa kata,kelompok kata,atau kalimat);
b. Kalimat topik;
c.  Kalimaat pengembang.

3)Alinea yang Memiliki Dua Unsur
Alinea jenis ini terdiri atas :
a. Kalimat topik;
b. Kalimat pengembang.

Dalam pembuatan suatu paragraf harus memiliki unsur unsur pembangun paragraf agar paragraf atau alinea dapat berfungsi dengan sebagaimana mestinya

1.     Topik atau tema atau gagasan utama atau gagasan pokok atau pokok pikiran, topik merupakan hal terpernting dalam pembuatan suatu alinea atau paragraf agar kepaduan kalimat dalam satu paragraf atau alinea dapat terjalin sehingga bahasan dalam paragraf tersebut tidak keluar dari pokok pikiran yang telah ditentukan sebelumnya.
2.     Kalimat utama atau pikiran utama, merupakan dasar dari pengembangan  suatu paragraf karena kalimat utama merupakan kalimat yang mengandung pikiran utama. Keberadaan kalimat utama itu bisa di awal paragraf, diakhir paragraf atau pun diawal dan akhir paragraf.
Berdasarkan penempatan inti gagasan atau ide pokoknya alinea dibagi menjadi beberapa jenis yaitu:
·         Deduktif                  : kalimat utama diletakan di awal alinea
·         Induktif                    : kalimat utama diletakan di akhir anilea
·         Variatif                     : kalimat utama diletakan di awal dan diulang pada akhir alinea
·         Deskriptif/naratif   : kalimat utama tersebar di dalam seluruh alinea

1.       Kalimat penjelas, merupakan kalimat yang berfungsi sebagai penjelas dari gagasan utama. Kalimat penjelas merupakan kalimat yang berisisi gagasan penjelas.
2.       Judul (kepala karangan), untuk membuat suatu kepala karangan yang baik, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, yaitu :
·         Provokatif (menarik)
·         Berbentuk frase
·         Relevan (sesuai dengan isi)
·         Logis
·         Spesifik

D.      Ciri-ciri
Ada beberapa ciri atau karakteristik alinea antara lain, sebagai berikut:
a.       Setiap alinea mengandung makna, pesan, pikiran, atau ide pokok yang relevan dengan ide pokok keseluruhan karangan;
b.      Alinea umumnya dibangun oleh sejumlah kalimat;
c.       Alinea adalah satu kesatuan ekspresi pikiran;
d.      Alinea adalah kesatuan yang koheren dan padat.
Ada juga 2 ciri atau karatreristik berdasarkan struktur nya, sebagai berikut :
a.       Ciri kalimat topik :
1.       Mengandung permasalahan yang potensial untuk diuraikan lebih lanjut
2.        Mengandung kalimat lengkap yang dapat berdiri sendiri
3.       Mempunyai arti yang jelas tanpa dihubungkan dengan kalimat lain
4.       Dapat dibentuk tanpa kata sambung atau transisi 

b.      Ciri kalimat pendukung : 
1.       Sering merupakan kalimat yang tidak dapat berdiri sendiri
2.       Arti kalimatnya baru jelas setelah dihubungkan dengan kalimat lain dalam satu alinea
3.       Pembentukannya sering memerlukan bantuan kata sambung atau frasa penghubung atau kalimat transisi
4.       Isinya berupa rincian, keterangan, contoh, dan data lain yang bersifat mendukung kalimat topik

E.       Macam-macam Alinea
1.      Eksposisi
Berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan memberi informasi.
Contoh:
Para pedagang daging sapi di pasar-pasar tradisional mengeluhkan dampak pemberitaan mengenai impor daging ilegal. Sebab, hampir seminggu terakhir mereka kehilangan pembeli sampai 70 persen. Sebaliknya, permintaan terhadap daging ayam dan telur kini melejit sehingga harganya meningkat.

2.      Argumentasi
Bertujuan membuktikan kebenaran suatu pendapat/ kesimpulan dengan data/ fakta konsep sebagai alasan/ bukti.
Contoh:
Sebagian anak Indonesia belum dapat menikmati kebahagiaan masa kecilnya. Pernyataan demikian pernah dikemukakan oleh seorang pakar psikologi pendidikan Sukarton (1992) bahwa anakanak kecil di bawah umur 15 tahun sudah banyak yang dilibatkan untuk mencari nafkah oleh orang tuanya. Hal ini dapat dilihat masih banyaknya anak kecil yang mengamen atau mengemis di perempatan jalan atau mengais kotak sampah di TPA, kemudian hasilnya diserahkan kepada orang tuanya untuk menopang kehidupan keluarga. Lebih-lebih sejak negeri kita terjadi krisis moneter, kecenderungan orang tua mempekerjakan anak sebagai penopang ekonomi keluarga semakin terlihat di mana-mana.

3.      Deskripsi
Berisi gambaran mengenai suatu hal atau keadaan sehingga pembaca seolah-olah melihat, merasa atau mendengar hal tersebut.
Contoh:
Gadis itu menatap Doni dengan seksama. Hati Doni semakin gencar memuji gadis yang mempesona di hadapanya. Ya, karena memang gadis didepannya itu sangat cantik. Rambutnya hitam lurus hingga melewati garis pinggang. Matanya bersinar lembut dan begitu dalam, memberikan pijar mengesankan yang misterius. Ditambah kulitnya yang bersih, dagu lancip yang menawan,serta bibir berbelah, dia sungguh tampak sempurna.

4.      Persuasi
Karangan ini bertujuan mempengaruhi emosi pembaca agar berbuat sesuatu.
Contoh:
Dalam diri setiap bangsa Indonesia harus tertanam nilai cinta terhadap sesama manusia sebagai cerminan rasa kemanusiaan dan keadilan. Nilai-nilai tersebut di antaranya adalah mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya, mengembangkan sikap tenggang rasa dan nilai-nilai kemanusiaan. Sebagai sesama anggota masyarakat, kita harus mengembangkan sikap tolong-menolong dan saling mencintai. Dengan demikian, kehidupan bermasyarakat dipenuhi oleh suasana kemanusian dan saling mencintai.

5.      Narasi
Karangan ini berisi rangkaian peristiwa yang susul-menyusul, sehingga membentuk alur cerita. Karangan jenis ini sebagian besar berdasarkan imajinasi.
Contoh:
Jam istirahat. Roy tengah menulis sesuatu di buku agenda sambil menikmati bekal dari rumah. Sesekali kepalanya menengadah ke langit-langit perpustakaan, mengernyitakan kening,tersenyum dan kembali menulis. Asyik sekali,seakan diruang perpustakaan hanya ada dia. 

Ada beberapa macam alinea yang berdasarkan bagian nya, sebagai berikut :

A.      Macam-macam alinea berdasarkan tujuannya

1.      alinea pembuka
Alinea pembuka biasanya memiliki sifat ringkas menarik, dan bertugas menyiapkan pikiran pembaca kepada masalah yang akan diuraikan.
Contoh alinea pembuka :
Pemuli baru saja usai. Sebagian orang, terutama caleg yang sudah pasti jadi, merasa bersyukur karena pemilu berjalan lancer seperti yang diharapkan. Namun, tidak demikian yang dirasakan oleh para caleg yang gagal memperoleh kursi di parlemen. Mereka mengalami stress berat hingga tidak bias tidur dan tidak mau makan.

2.      alinea penghubung
Alinea penghubung berisi inti masalah yang hendak disampaikan kepada pembaca. Secara fisik, paragraf ini lebih panjang dari pada paragraf pembuka. Sifat paragraf-paragraf penghubung bergantung pola dari jenis karangannya. Dalam karangan-karangan yang bersifat deskriptif, naratif, eksposisis, paragraf-paragraf itu harus disusun berdasarkan suatu perkembangan yang logis. Bila uraian itu mengandung pertentangan pendapat, maka beberapa paragraf disiapkan sebagai dasar atau landasan untuk kemudian melangkah kepada paragraf-paragraf yang menekankan pendapat pengarang.

3.       alinea penutup
Alinea penutup biasanya berisi simpulan (untuk argumentasi) atau penegasan kembali (untuk eksposisi) mengenai hal-hal yang dianggap penting.
Contoh alinea penutup :
Demikian proposal yang kami buat. Semoga usaha kafe yang kami dirikan mendapat ridho dari Tuhan YME serta bermanfaat bagi sesame. Atas segala perhatiannya, kami ucapkan terima kasih.

B.      Macam-macam alinea berdasarkan letak kalimat utama

1.      alinea deduktif
Alinea deduktif ditandai dengan terdapatnya kalimat utama di awal paragraf dan dimulai dengan pernyataan umum yang disusun dengan uraian atau penjelasan khusus.
Contoh alinea deduktif :
Kemauannya sulit untuk diikuti. Dalam rapat sebelumnya, sudah diputuskan bahwa dana itu harus disimpan dulu. Para peserta sudah menyepakati hal itu. Akan tetapi, hari ini ia memaksa menggunakannya untuk membuka usaha baru.

2.      alinea induktif
alinea induktif ditandai dengan terdapatnya kalimat utama di akhir paragraf dan diawali dengan uraian atau penjelasan bersifat khusus dan diakhiri dengan pernyataan umum.
Contoh alinea induktif :
Semua orang menyadari bahwa bahasa merupakan sarana pengembangan budaya. Tanpa bahasa, sendi-sendi kehidupan akan lemah. Komunikasi tidak lancer. Informasi tersendat-sendat. Memang bahasa merupakan alat komunikasi yang penting, efektif dan efisien.

3.      alinea campuran
Alinea campuran ditandai dengan terdapatnya kalimat utama di awal dan akhir paragraph. Kalimat utama yang terletak diakhir merupakan kalimat yang bersifat penegasan kembali.
Contoh alinea campuran :
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak dapat dilepaskan dari komunikasi. Kegiatan apa pun yang dilakukan manusia pasti menggunakan sarana komunikasi, baik sarana komunikasi yang sederhana maupun yang modern. Kebudayaan dan peradaban manusia tidak akan bias maju seperti sekarang ini tanpa adanya sarana komunikasi.
  
C.      Macam-macam alinea berdasarkan isi

1.      alinea deskripsi
alinea deskripsi ditandai dengan kalimat utama yang tidak tercantum secara nyata dan tema paragraf tersirat dalam keseluruhan paragraf. Biasanya dipakai untuk melakukan sesuatu, hal, keadaan, situasi dalam cerita.
Contoh alinea deskripsi :
Dari balik tirai hujan sore hari, pohon-pohon kelapa di seberang lembah itu seperti perawan mandi basah, segar penuh gairah dan daya hidup. Pelepah-pelepah yang kuyup adalah rambut basah yang tergerai dan jatuh di belahan punggung. Batang-batang yang ramping dan meliuk-liuk oleh hembusan angin seperti tubuh semampai yang melenggang tenang dan penuh pesona.

2.      alinea proses
alinea proses ditandai dengan tidak terdapatnya kalimat utama dan pikiran utamanya tersirat dalam kalimat-kalimat penjelas yang memaparkan urutan suatu kejadian atau proses, meliputi waktu, ruang, klimaks dan antiklimaks.

3.      alinea efektif
alinea efektif adalah paragraf yang memenuhi ciri paragraf yang baik. Paragrafnya terdiri atas satu pikiran utama dan lebuh dari satu pikiran penjelas. Tidak boleh ada kalimat sumbang, harus ada koherensi antar kalimat.

3.      Penutup
A.      Kesimpulan
Sebuah penulisan memang sangat di perlukan, yang disebut sebagai alinea. maka dari itu alinea merupakan salah satu bagian dalam penulisan yang berperan penting. Dengan mempelajari alinea kita dapat menulis sebuah karangan yang berstruktur dan Memudahkan pengertian dan pemahaman terhadap satu tema, Memisahkan dan menegaskan perhentian secara wajar dan normal dalam penulisan.

Daftar Pustaka
1.       Wahyu R.N, Tri. 2006. Bahasa Indonesia. Jakarta. Universitas Gunadarma
2.       Wiyanto, Asul. 2006. Terampil Menulis Paragraf. Grasindo.
3.       Wuryanto, R. 2010.  Pedoman Lengkap Eyd ( Ejaan Yang Disempurnakan ). Paung Bona Jaya


PERANAN & FUNGSI BAHASA INDONESIA

Tuesday, September 30, 2014
Posted by Unknown
Tag :
Untuk masalah atau topik yang satu ini gak akan pernah ada habis-habisnya karena bukan hanya technology saja yang berkembang namun Bahasa pun juga sama cepatnya berkembang karena adanya bahasa-bahasa baru yang muncul dan asing, bagi orang awam yang belum mengetahui nya . ya udah daripada lama ngejelasinnya langsung saja saya jelaskan pengertian bahasa itu.

Pengertian dari bahasa

         Bahasa yaitu salah satu alat untuk berkomunikasi dangan orang banyak dan dapat menunjukkan identitas diri atau alat untuk mengekspresikan diri. Bahasa itupun banyak macamnya tergantung negara dan budaya nya , di INDONESIA pun terdapat beragam bahasa karena INDONESIA memiliki suku dan adat yang berbeda. Sudut pandang kita, pemahaman kita atas suatu hal, asal usul bangsa dan negara kita, pendidikan kita, bahkan sifat kita. Bahasa menjadi cermin diri kita, baik sebagai bangsa maupun sebagai diri sendiri. Agar komunikasi yang dilakukan berjalan lancar dengan baik, penerima dan pengirim bahasa harus harus menguasai bahasanya.

         Bahasa Indonesiapun memiliki beberapa fungsi-fungsi secara umum diantaranya adalah

a.      Bahasa Sebagai bahasa Negara dan pemersatu bangsa

Namanya juga kita tinggal di INDONESIA sudah pasti kita harus bisa berBahasa Indonesia yang benar, karena Bahasa Indonesia juga memiliki fungsi sebagai pemersatu bangsa yakni berarti kedudukan yang dimiliki lebih tinggi daripada bahasa-bahasa daerah yang ada di Indonesia.
Indonesia memiliki beragam budaya dan bahasa, untuk itu bahasa pemersatu diperlukan agar hubungan komunikasi antar satu dengan yang lain tidak terhambat.

b.      Bahasa Sebagai Alat komunikasi

Seperti yang telah dijelaskan dalam point pertama tadi. Bahasa Indonesia tidak akan luput daripada fungsi komunikasi. Karena komunikasi adalah hal yang paling utama diperlukan saat menjalin hubungan dengan orang lain.
Contohnya adalah kita berbicara bahasa Indonesia kepada guru atau dosen kita. Bahasa Indonesia dapat menjadi alat yang membantu kita menyampaikan ide, gagasan, dan pemikiran kita.

c.       Bahasa Sebagai penunjuk identitas diri

Karena udah jelas kan kita menggunakan Bahasa Indonesia , sudah pasti orang mengetahui indentitas kita sebagai orang indonesia " Indonesian People ". 

d.      Bahasa Sebagai alat mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi

Dalam dunia pendidikan di Indonesia, Bahasa Indonesia menjadi salah satu materi yang wajib diajarkan mulai dari tingkat paling rendah hingga tingkat perguruan tinggi. Hal itu terjadi karena Bahasa Indonesia merupakan alat untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Diluar sana, banyak buku-buku yang menjadi sumber pengetahuan menggunakan bahasa Indonesia. Di sisi lain, sebagai syarat kelulusan mahasiswa perguruan tinggi juga harus menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar untuk membuat suatu perkembangan ilmu pengetahuan dengan sebuah ide yang menggunakan bahasa Indonesia kemudian dipaparkan dalam bentuk tulisan ilmiah.

2.      Melestarikan Bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu bangsa

Suddah semestinya kita sebagai anak bangsa pemuda Indonesia melestarikan Bahasa Indonesia dengan cara bersikap bahasa. pendapat saya tentang Bersikap bahasa adalah menggunakan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari. Dimulai dari diri sendiri terlebih dahulu untuk rajin mengungkapkan pemikiran saya dengan bahasa Indonesia dan dengan sering membaca karena membaca merupakan salah satu pintu terbukanya wawasan sehingga kemampuan bahasa akan bertambah , dan yang terpenting BANGGA BERBAHASA INDONESIA . 


Referensi :

  1. http://verozzaranii.blogspot.com/2013/09/peranan-dan-fungsi-bahasa-indonesia.html
  2. http://ardivillamino.blogspot.com/2012/10/fungsi-bahasa-indonesia-secara-umum.html
  3. http://glennlauren.blogspot.com/2012/11/sikap-generasi-muda-melestarikan-bahasa.html

Manajemen Waktu

Saturday, March 22, 2014
Posted by Unknown
Manajemen Waktu


Mata Kuliah Teori Organisasi Umum 2

Kelompok 3 :
2KA13
Erick Bashir
12112525
Kasman wicaksono
14112041
Maria Ulfa
14112431
Riri Rizabil
16112442
Rani Anggraeni
16112023
Rama Heriance
15112909



UNIVERSITAS GUNADARMA
2014
Kata Pengantar

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Manajemen Waktu” untuk mata kuliah Teori Organisasi Umum ini dengan tepat waktu. Pengembangan pembelajaran dari materi yang ada pada makalah bertujuan untuk mengoptimalkan penggunaan waktu yang kita miliki sehingga akan memberikan dampak yang positif bagi kita di kemudian hari.
Manajemen waktu yang baik sangatlah penting bagi hidup kita dan masa depan kita. Seperti yang penulis bahas dalam makalah ini, seluruh elemen dalam time management sangatlah berkaitan dengan satu dan lainnya. Dalam penulisan makalah ini pula, penyusun  banyak melakukan referensi dari berbagai sumber yang ada, sehingga hasil yang maksimal dapat dicapai.
Dalam penyusunan makalah ini, masih banyak kekurangannya. Untuk itu, penyusun mengharapkan kritik maupun saran demi perbaikan yang akan datang. Akhirnya penyusun mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan makalah ini.

Depok, Maret 2014

Penyusun








BAB I
PENDAHULUAN
1.     LATAR BELAKANG
Manajemen waktu yang baik adalah dengan membuat data aktifitas atau pekerjaan dan menentukan skala prioritas dari setiap pekerjaan tersebut. Disini perlu kita tahu bahwa setiap pekerjaan pastilah penting namun dari daftar pekerjaan penting itu ada yang lebih penting yaitu pekerjaan yang mendesak atau genting dan biasanya berhubungan dengan deadline.
Letakkanlah aktifitas yang genting pada daftar yang paling atas untuk segera dikerjakan baru diikuti dengan daftar urutan pekerjaan lain yang kurang prioritasnya.
Teori manajemen waktu ini akan memberikan hasil yang baik jika dilaksanakan dengan sungguh-sungguh dan disiplin tinggi. Selain itu komitmen yang tinggi setiap individu juga sangat diperlukan dalam mematuhi dan menjalankan manajemen waktu kerja yang telah ditentukan oleh perusahaan, instansi atau kita tentukan sendiri dalam menjalankan aktifitas kita sehari-hari.
Manajemen waktu bertujuan kepada produktifitas yang berarti rasio output dengan input. Tampak dan dirasakan seperti membuang-buang waktu dengan mengikuti fungsi manajemen dalam mengelola waktu. Merencanakan terlebih dahulu penggunaan waktu bukanlah suatu pemborosan melainkan memberikan pedoman dan arah bahkan pengawasan terhadap waktu.
Teori manajemen waktu ini akan memberikan hasil yang baik jika dilaksanakan dengan sungguh-sungguh dan disiplin tinggi. Selain itu komitmen yang tinggi setiap individu juga sangat diperlukan dalam mematuhi dan menjalankan manajemen waktu kerja yang telah ditentukan oleh perusahaan, instansi atau kita tentukan sendiri dalam menjalankan aktifitas kita sehari-hari.
2.     TUJUAN
a.         Mahasiswa mampu menjelaskan defenisi manajemen waktu
b.         Mahasiswa mampu menjelaskan jenis jenis manajemen waktu
c.         Mahasiswa mampu menjelaskan manfaat manajemen waktu
d.         Mahasiswa mampu menjelaskan langkah langkah manajemen waktu
e.         Mahasiswa mampu menjelaskan hal hal penting manajemen waktu
f.          Mahasiswa mampu menjelaskan hambatan manajemen waktu
g.         Mahasiswa mampu menjelaskan kiat kiat manajemen waktu
BAB II
PEMBAHASAN

1.    DEFINISI MANAJEMEN WAKTU
Kata Manajemen berasal dari bahasa perancis kuno ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur (wikipedia). Dalam Encylopedia of the Social Sience dikatakan bahwa manajemen adalah suatu proses dengan mana pelaksanaan suatu tujuan tertentu diselenggarakan dan diawasi. Berdasarkan kamus umum Bahasa Indonesia, waktu adalah seluruh rangkaian saat ketika proses perbuatan atau keadaan berlangsung atau berada. Dari definisi tersebut, tentu kita dapat memahami bahwa, apabila membahas tentang waktu sebagai suatu rangkaian saat ketika proses berlangsung, maka berarti yang dibahas adalah suatu peristiwa atau kejadian yang lalu atau yang akan datang.
Manajemen waktu yang baik akan menghasilkan produktivitas yang  maksimal, memang akan sangat sulit untuk dapat memanfaatkan waktu dengan maksimal namun jika suatu aktivitas atau pekerjaan dilakukan dalam suatu target kerja maka mau tidak mau harus dikerjakan tepat waktu. Seseorang yang mengerjakan suatu kegiatan hanya berdasarkan pada pemenuhan atas suatu target maka akan merasakan beban kerja yang sangat berat karena akan merasa dikejar-kejar oleh waktu. Padahal hakikat waktu itu sendiri adalah suatu hal yang baik dimana waktu dimiliki oleh semua orang dengan bentuk yang sama serta dengan durasi yang sama juga. Tidak seorangpun yang dapat menghentikan waktu atau membuat waktu berulang. Jadi ada baiknya kita dapat memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya dengan melihat esensi waktu yang sama setiap orangnya maka untuk membuatnya berbeda adalah dengan pemanfaatan yang maksimal sehingga hasil yang didapat setiap orang pun berbeda-beda.
Manajemen waktu yang baik adalah dengan membuat data aktifitas atau pekerjaan dan menentukan skala prioritas dari setiap pekerjaan tersebut. Disini perlu kita tahu bahwa setiap pekerjaan pastilah penting namun dari daftar pekerjaan penting itu ada yang lebih penting yaitu pekerjaan yang mendesak atau genting dan biasanya berhubungan dengan deadline. Letakkanlah aktifitas yang genting pada daftar yang paling atas untuk segera dikerjakan baru diikuti dengan daftar urutan pekerjaan lain yang kurang prioritasnya.
Teori manajemen waktu ini akan memberikan hasil yang baik jika dilaksanakan dengan sungguh-sungguh dan disiplin tinggi.Selain itu komitmen yang tinggi setiap individu juga sangat diperlukan dalam mematuhi dan menjalankan manajemen waktu kerja yang telah ditentukan oleh perusahaan, instansi atau kita tentukan sendiri dalam menjalankan aktifitas kita sehari-hari.
Singkatnya manajemen waktu merupakan suatu pengasetan, perkembangan, dan pengendalian yang berhubungan dengan apa yang kita kerjakan sehingga akan menghasilkan sesuatu yang maksimal. Entah dalam aktifitas kantor, rutinitas sehari-hari, di sekolah, kampus, ataupun untuk diri kita sendiri. Jadi semua yang kita lakukan sudah di set secara teratur oleh sebuah sistem yang terkendali.

2.    JENIS-JENIS WAKTU
a.         Waktu yang sulit diatur :
Hanya untuk memenuhi kebutuhan Primer : makan, istirahat, menjaga hubungan sosial dan kekeluargaan. Wktu ini tidak dapat digunakan untuk kepentingan-kepentingan lain, dan tingkat urgensinya tinggi untuk  menjaga keseimbangan hidup manusia. Penggunaan waktu ini harus bijaksana, tidak dapat dilebih-lebihkan ataupun disia-siakan.
b.         Waktu yang dapat diatur :
Waktu yang ditemukan dalam aktivitas kerja manusia dan sebagian dalam kehidupan pribadi manusia.Waktu jenis ini dibagi dua :
Ø  waktu-waktu prima ( waktu puncak), dimana semangat dan etos kerja tinggi, misalnya pada pukul 07.00 dan pukul 19.00
Ø  waktu – waktu lembah, dimana semangat dan etos kerja rendah, misalnya saat-saat akhir kerja seperti pukul 15.00 dan pukul 22.00
Tantangannya adalah bagaimana manusia dapat memanfaatkan waktu –waktu secara effektif. 
3.    MEMANFAATKAN WAKTU PUNCAK SECARA EFEKTIF
Mengerjakan tugas-tugas yang penting dan berat pada waktu puncak, karena pada saat ini semangat sedang tinggi dan kemampuan otak sedang baik. Dan jangan mengerjakan tugas-tugas ringan pada waktu puncak, karena tugas-tugas berat akan lebih sulit dikerjakan pada waktu lembah. Akibatnya pekerjaan tidak dapat diselesaikan dengan baik bahkan dapat tertunda hingga hari berikutnya.
4.    LANGKAH-LANGKAH MENGELOLA WAKTU
Kebiasaan mengatur atau mengelola waktu merupakan upaya untuk memanfaatkan waktu sekarang ini sebaik-baiknya. Kita mempunyai tujuan yang jelas, rencana dan prioritas utama, tetapi kita tidak mengelola saat-saat  sekarang ini dengan baik.
Kita tenggelam dalam  hal-hal yang menyebabkan waktu kita terbuang, sehingga menyebabkan tujuan-tujuan kita hilang dan prioritas tercampur aduk dan kita harus memulainya dari awal. Oleh karena itu kebiasaan mengatur waktu merupakan kebiasaan pribadi sukses terpenting.

5.    HAL HAL YANG PENTING  DALAM MENGELOLA WAKTU
ü  Mempelajari tujuan, rencana dan prioritas
ü  Membuat rencana kerja periodik, dapat berupa rencana harian
ü  Menentukan tingkat urgensinya
ü  Menentukan hal-hal yang dapat didelegasikan pada orang lain
ü  Melakukan prioritas ( yang terpenting ) dan yang paling dekat batas waktunya.
ü  Memberi tanda pada hal-hal yang telah selesai
ü  Memindahkan hal-hal yang belum tuntas pada rencana hari berikutnya.
ü  Menyiapkan Tabel Kerja Harian
ü  Menyiapkan tabel kerja harian di awal atau di akhir hari sebelumnya.
ü  Membuat tabel yang praktis, agar mudah dibawa
ü  Tabel berisi seluruh tugas dan aktivitas yang harus diselesaikan hari iitu.
ü  Alokasi waktu sesuai dengan skala prioritas. Dua puluh persen  tabel terlaksana dapat mewujudkan 80% hasil yang diharapkan.
ü  Padukan aktivitas yang serupa
ü  Alokasikan waktu khusus untuk setiap tugas.
ü  Mengkaji lagi tugas-tugas harian, dan menghapus tugas-tugas yang tidak penting.
ü  Membuat rencana kerja yang fleksibel , sisakan waktu untuk tugas-tugas darurat.
ü  Alokasikan waktu istirahat dan santai untuk diri sendiri, keluarga dan teman –teman.
ü  Komitmen pada tabel harian anda, jangan menyimpang darinya, bisa diubah sedikit sesuai situasi.

6.    HAMBATAN DALAM MANAJEMEN WAKTU
ü  Mendahulukan pekerjaan yang dicintai, baru kemudian mengerjakan pekerjaan yang kurang diminati.
ü  Mendahulukan pekerjaan yang mudah sebelum menyelesaikan pekerjaan yang suli
ü  Mendahulukan pekerjaan yang cepat penyelesaiannya, sebelum menyelesaikan pekerjaan yang membutuhkan waktu yang lama.
ü  Mendahulukan pekerjaan darurat / mendesak, sebelum meyelesaikan pekerjaan-pekerjaan yang penting.
ü  Melakukan aktivitas yang dapat mendekatkan mereka pada tujuan atau  mendatangkan kemaslahatan bagi diri mereka.
ü  Menunggu batas waktu ( mepet ) untuk menyelesaikan pekerjaan yang menjadi tanggungjawabnya.
ü  Skala prioritas disusun tidak berdasarkan kepentingannya, tetapi berdasarkan urutannya.
ü  Terperangkap pada tuntutan yang mendesak dan memaksa.

7.    WAKTU YANG TERBUANG
  1. Waktu yang sulit diatur :
Ø  Terbuang karena faktor internal.
Hitunglah berapa banyak waktu kita untuk : makan, nonton TV, baca Koran, berbicara panjang lebar ditelepon, mengendarai mobil / motor ke kampus, dan masih banyak lagi. Tentu banyak sekali bukan.
Ø  Terbuang karena faktor eksternal :
Hitunglah berapa banyak waktu anda untuk : menerima tamu, menghadiri undangan, begadang sama teman-teman, kegiatan social lainnya yang sangat banyak menyita waktu kita.
  1. Waktu yang dapat diatur :
Ø  Terbuang karena faktor internal : melamun, membaca Koran, berkirim sms berkepanjangan, telepon berlama-lama, browsing internet di sela waktu kerja.
Ø  Terbuang karena faktor eksternal : Pembicaraan yang tidak bertujuan bersama teman-teman, menghadiri rapat organisasi kemahasiswaan mendadak, kedatangan tamu.
8.     MENGHINDARI TERBUANGNYA WAKTU
Dalam kehidupan kita, ada saja hal-hal yang mendesak, yang muncul yang membuat rencana kerja kita menjadi berantakan, misalnya  mendadak kita sakit atau  memdadak dosen sakit  sehingga waktu kuliah hari itu kosong. Apa yang kita lakukan supaya waktu kita tidak terbuang percuma? Untuk mengantisipasi hal-hal tersebut, perlu langkah-langkah sebagai berikut :
a.    Evaluasi kembali tujuan, rencana dan prioritas anda
Tujuan jangka panjang yang diwujudkan secara bertahap melalui tuuan-tujuan jangka pendek harus dievaluasi, termasuk skala prioritas yang sudah ditetapkan
b.    Letakkan tujuan dalam rencana periodik atau program kerja
Tentukan tanggal-tanggal pelaksanaan masing-masing pekerjaan dan tugas mencakup waktu mulai dan batas akhir, sehingga mempermudah pencapaian tujuan anda.
c.    Buat daftar pekerjaan harian
Membuat daftar tabel kerja harian seperti pada langkah-langkah mengelola waktu
d.    Tutup semua hal yang dapat memalingkan anda dari tujuan-tujuan tsb.
Anda harus dapat mengatur waktu untuk menyelesaikan pekerjaan pada waktu-waktu puncak, jangan ditunda-tunda. Dengan menunda-nunda anda akan mengacaukan pencapaian tujuan anda dan mengantar anda pada kegagalan.
e.    Manfaatkanlah waktu luang
Sebaiknya anda elalu siap mengantisipasi terjadinya kehilangan waktu seperti mengerjakan hal-hal yang bermanfaat.
f.     Jangan selalu pasrah pada hal-hal yang bersifat mendesak
Untuk mengantisipasinya, anda sebaiknya menganalisis apakah tugas mendesak itu penting sekali, penting atau tidak penting.
9.    KIAT MANAJEMEN WAKTU
Bagi siapapun, melakukan manajemen waktu secara bijak amat penting. Bila kita melewatkan janji penting dan tenggat waktu, tak ayal ini bakal mengganggu alur karir dan kehidupan sosial kita. Buntutnya, timbul rasa bersalah, frustrasi, dan perasaan buruk lain. Berikut tips manajemen waktu yang tepat dari George Mason University.
a.    Lakukan survei waktu pribadi.
Untuk mulai mengatur waktu, kita harus tahu pasti bagaimana kitaa menggunakan waktu. Survei waktu akan membantu kitaa memperkirakan berapa banyak waktu yang telah kita habiskan dalam aktivitas tertentu. Untuk memperoleh perkiraan akurat, kita dapat melihat waktu yang telah dihabiskan selama satu minggu.
b.    Perhatikan jadwal harian.
Ada beragam jadwal waktu yang sesuai dengan kepribadian kita. Begitu kita memutuskan satu gaya tertentu, langkah berikut adalah membentuknya. Yang paling baik sisakan sedikit waktu untuk istirahat pada tiap jam, sedangkan setengah jam lainnya disiapkan untuk jadwal yang benar-benar padat.
c.    Jangan menjadi perfeksionis.
Berusahalah agar menjadi orang sempurna yang siap menghadapi kekalahan. Tidak ada orang yang sempurna. Kita butuh tujuan yang dapat dicapai dengan kemampuan yang ada. Tugas-tugas sulit biasanya berakhir dengan penolakan dan penundaan
d.    Belajarlah berkata tidak.
Misalnya, teman dekat mengajak jalan-jalan. Sebenarnya, kita tidak tertarik. Tapi, kita tidak sampai hati mengecewakan orang. Berkata tidak dengan sopan selayaknya menjadi kebiasaan.
e.    Belajar menentukan prioritas.
Sangat penting melakukan prioritas pada tanggung jawab dan kesepakatan yang telah dicapai. Orang-orang yang tidak tahu bagaimana melakukan prioritas bakal menjadi orang yang gemar menunda-nunda pekerjaan.
f.     Gabungkan sejumlah aktivitas.
Bila memungkinkan, gabungkan sejumlah aktivitas dalam satu waktu. Ketika dalam perjalanan, baca catatan-catatan penting. Banyak cara untuk memadukan aktivitas, tapi yang penting adalah berusaha agar selalu kreatif.
g.    Adaptasi diri.
Setelah penjadwalan sukses dilakukan, maka tinggal Anda berusaha keras untuk menyesuaikan diri. Namun, yang paling penting adalah bagaimana agar upaya ini dapat berhasil untuk Anda. Jadwal waktu yang tidak jujur dan jadwal kegiatan pribadi bukan jadwal waktu yang tepat.



Daftar Pustaka
“ Manajemen Waktu”  http://www.inspirasiku.blogspot.com
“ Manajemen Waktu Menurut Para Ahli”   http://personality.blogspot.com
“ Manajemen Waktu Dalam Kehidupan” http://www.fadlilutfi.wordpress.com


Welcome to My Blog

Greeting

WELLCOME TO MY PAGE

Gunadama University

Student Site

StaffSite

Library Gunadarma

Popular Post

My Song

Powered by Blogger.

- Copyright © Erick Bashir " SAYDRO " -Robotic Notes- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -